Transfer yang menghebohkan itu tuntas sudah. Andrei Arshavin mengakhiri petualangannya
Arshavin sendiri sudah mengatakan bahwa dia ingin pindah ke klub yang lebih besar, dengan Barcelona sebagai tujuan utamanya. Sayang, Barcelona tidak tertarik untuk meminang Arshavin karena memang The Catalans sudah memiliki sosok ’superhero’ dalam diri Lionel Messi. Memang sempat ada rumor bahwa Arshavin akan menggantikan peran Ronaldinho yang hijrah ke AC Milan, tapi ternyata Pelatih Barca, Pep Guardiola, lebih mempercayakan skuad yang ada daripada harus membeli amunisi baru.
Tottenham Hotspur juga dikabarkan berminat untuk memboyong Arshavin, namun pihak The Lily Whites tidak menemui kesepakatan soal harga. Tottenham pun merekrut compatriot Arshavin di timnas, Roman Pavlyuchenko dari Spartak Moskow. Dan nasib Arshavin pun semakin tidak jelas karena
Pertanyaannya, apakah Arshavin betul-betul pemain yang sesuai dengan kebutuhan Arsenal saat ini? Bila kita melihat situasi sekarang, tentunya tepat. Tapi apakah Arshavin mampu menjadi solusi menyeluruh bagi The Gunners?
Sebagai tim dengan filosofi menyerang, dan terbiasa melakukan possesion football, Arshavin merupakan pilihan yang bijak untuk Arsene Wenger. Skill mumpuni, cepat, dribel bagus, dan punya visi diatas rata-rata, Arshavin tentunya mempunyai kualitas yang cukup untuk menjadi pemain andalan Arsenal. Bersama dengan para pemain bermental menyerang yang sudah lebih dulu menghuni Emirates Stadium, Robin Van Persie, Emmanuel Adebayor, Carlos Vela, Samir Nasri, dan Tomas Rosicky, Arsenal bakal memiliki daya ledak yang dahsyat. Namun satu hal yang menjadi perhatian saya untuk Arsenal adalah sosok penyeimbang tim, pemain jangkar. Sepeninggal Gilberto Silva ke Panathinaikos dan Mathieu Flamini ke AC Milan, Arsenal tidak mempunyai gelandang bertahan yang mumpuni. Sekarang Wenger banyak bertumpu pada gelandang muda Denilson untuk posisi tersebut. Tapi karakter asli Denilson kurang cocok untuk tugas itu. Manajemen Arsenal sudah berkali-kali berusaha membeli pemain untuk menutupi pos tersebut. Sebut saja Yaya Toure, Xabi Alonso, Gareth Barry, atau Marcos Senna, semua masuk daftar incaran. Namun tak satupun yang berhasil digaet. Mereka malah kehilangan Philipe Senderos ke AC Milan. Kolo Toure sedang rentan cedera. Dan andalan mereka di lini belakang hanyalah William Gallas, yang ternyata juga membuat kontroversi dengan menyebut ada keretakan internal di tim Arsenal.
Seharusnya Wenger memperhatikan kondisi ini, dan lebih fokus pada pembelian pemain di posisi gelandang bertahan. Mari kita lihat kondisi tim Big Four lainnya. Manchester United punya Michael Carrick, Owen Hargreaves, Darren Fletcher, dan
Arsenal mirip dengan
Apakah Arshavin mampu membuat lubang ini tak terlihat? Atau Arsene Wenger punya strategi jitu untuk meredam masalah tersebut? Patut disimak.
No comments:
Post a Comment